Selasa, 17 Oktober 2017

Kelangsungan Hidup Organisme

ANNYEONG HASEYO:)

   kamu tentu telah mengenal banyak organisme yang saat ini masih hidup di bumi. kamu tentu juga pernah mendengar perihal organisme yang hidup pada zaman dahulu, tetapi saat ini tidak ditemukan, misalnya Dinosaurus (gambar dibawah ini)


                                                Brachiosaurus (dinosaurus herbivora)

Ada beberapa faktor yang terlibat dalam kelangsungan hidup organisme, yaitu adaptasi, perkembangbiakan, dan seleksi alam. Untuk menjaga agar tidak punah, suatu organisme harus mampu beradaptasi, berkembang biak, dan lolos seleksi alam. Penjelasan hubungan antara ketiga faktor dengan kelangsungan hidup atau suatu organisme akan kamu temukan dalam uraian berikut ini.

1. Adaptasi
        Adaptasi adalah kemampuan suatu organisme untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Adaptasi yang dilakukan oleh suatu organisme  memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk memenuhi kebutuhan terhadap makanan (energi) dan air, melindungi diri terhadap pemangsa agar jangan sampai di mangsa, mempertahankan hidup dalam lingkungannya, dan memperbanyak diri (berkembang biak). Kondisi lingkungan fisik yang selalu berubah juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organisme. Ketersediaan  makanan, udara, air, suhu, dan kelembapan adalah contoh-contoh kondisi lingkungan yang dapat berubah-ubah, misalnya, setiap organisme dalam suatu populasi memerlukan makanan untuk hidupnya. Jika jumlah populasi terus meningkat dan jumlah makanan terbatas, maka akan mengakibatkan terjadinya persaingan di antara anggota populasi untuk mendapatkan makanan. Ada dua kemungkinan yang dialami suatu organisme akibat dari persaingan tersebut, yaitu:
*akan mati karena tidak mampu beradaptasi sehingga kalah dalam persaingan (kompetisi) memperoleh makanan atau mencari tempat hidup (lingkungan) 
*akan terus hidup karena mampu beradaptasi atau lebih kuat dalam persaingan tersebut dan tetap tinggal di wilayahnya.
Apabila seluruh individu dari suatu jenis organisme telah mati tanpa meninggalkan keturunan, maka jenis organisme tersebut dikatakan telah mengalami kepunahan. Misalnya, lebih kurang 65 juta tahu yang lalu seluruh jenis dinosaurus telah mati sehingga punah.
Adaptasi yang dilakukan organisme dapat dibedakan menjadi adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
a. Adaptasi Morfologi
      Morfologi adalah struktur atau bentuk tubuh organisme. Adaptasi morfologi berarti penyesuaian struktur atau bentuk tubuh suatu organisme dengan kondisi lingkungan yang ada untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. proses tersebut dapat terjadi pada hewan ataupun tumbuhan. Contoh adaptasi morfologi pada hewan antara lain dapat dilihat pada bentuk kaki dan paruh burung serta ragam bentuk mulut serangga. contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan adalah bentuk tubuh tumbuhan xerofit dan hidrofit. 
b. Adaptasi Fisiologi
       Selain penyesuaian bentuk alat tubuh, organisme juga melakukan adaptasi fungsi alat-alat tubuh terhadap perubahan lingkungan. Bentuk adaptasi yang demikian disebut adaptasi fisiologi. Contoh bentuk adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut:
1). Adaptasi ikan terhadap kadar garam
       Air tawar memiliki kadar garam lebih rendah daripada air laut. oleh karena itu, ikan air tawar meminum sedikit air dan mengeluarkan banyak urine yang encer.
2). Adaptasi Fisiologi manusia terhadap perbedaan kadar oksigen
       Dataran tinggi memiliki kadar oksigen lebih rendah daripada dataran rendah. Oleh karena itu, orang-orang yang hidup di dataran tinggi memiliki sel darah merah (eritrosit) yang lebih banyak karena sel darah merah berfungsi sebagai pengikat oksigen.
c. Adaptasi tingkah laku
     Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian tingkah laku organisme terhadap perubahan lingkungan hidupnya. contoh adaptasi tingkah laku yaitu Hewan dan Tumbuhan.

2. Seleksi Alam
  Alam melakukan seleksi terhadap organisme yang hidup di dalamnya. proses alami yang menyeleksi apakah organisme tersebut dapat bertahan hidup atau tidak dengan adanya perubahan lingkungan disebut seleksi alam. faktor penyeleksi bermacam-macam, dapat berupa pemangsa, makanan, air, bencana alam, atau wabah penyakit.

3. Perkembangbiakan
     Setiap organisme mampu berkembang biak. Tujuan organisme berkembang biak adalah melestarikan jenisnya dan menghindari kepunahan. Dalam melangsungkan kehidupannya, organisme memiliki cara berkembang biak yang berbeda. secara garis besar, organisme dapat berkembang biak aseksual (vegetatif) dan seksual (genetatif). perkembangbiakan aseksual adalah perbanyakan keturunan yang dilakukan tanpa melalui pembuahan (perkawinan). 
a. Perkembangbiakan pada tumbuhan
 1). Perkembangbiakan seksual
    tumbuhan juga dapat berkembang biak secara seksual, contoh yang jelas dapat kita lihat pada tumbuhan berbiji, pembuahan didahului  dengan penyerbukan. perkembangbiakan seksual terbagi menjadi 3 yaitu, alat perkembangbiakan, penyerbukan, dan pembuahan. 
  2). Perkembangbiakan aseksual 
     Perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan dapat terjadi secara alami ataupun buatan. Dikatakan secara alami karena perkembangbiakan tersebut terjadi tanpa bantuan manusia. contoh perkembangbiakan aseksual alami pada tumbuhan yaitu, Tunas, Umbi lapis, Rizom, umbi batang, Tunas adventif, dan Umbi akar
perkembangbiakan asksual buatan dilakukan dengan bantuan manusia. teknik tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan individu baru yang memiliki sifat unggul sesuai dengan sifat induknya. beberapa cara perkembangbiakan aseksual buatan adalah mencangkok, menyetek, merunduk, menempel, menyambung, dan kultur jaringan.
b. Perkembangbiakan pada hewan 
     Dalam berkembang biak, antara hewan satu sama lainnya memiliki strategi yang berbeda. strategi perkembangbiakan hewan dapat dibedakan berdasarkan hal-hal sebagai berikut.
 1). Tipe perkembangbiakan 
     Ada 2 tipe perkembangbiakan hewan, yaitu seksual dan aseksual. Hewan yang berkembang biak secara seksual memiliki organ-organ  penghasil gamet. Sedangkan,cara perkembangbiakan aseksual yang lain adalah partenogenesis (pembentukan individu baru dari sel telur yang tidak dibuahi.
 2). Jenis kelamin 
      jenis kelamin pada hewan ada yang terpisah (jantan dan betina) dan ada yang berjenis kelamin ganda ( dalam satu individu terdapat kelamin jantan dan betina). Hewan yang memiliki kelamin ganda disebut hewan hermafrodit, misalnya cacing tanah.
 3). Cara pembuahan
      Pembuahan pada hewan dapat terjadi diluar tubuh (eksternal) atau didalam tubuh (internal). hewan air, seperti ikan dan katak, melakukan pembuahan secara eksternal. masing-masing katak betina ataupun jantan akan mengeluarkan sel-sel kelaminnya dalam jumlah sangat banyak dalam air, akhirnya sperma akan membuahi ovum di air di luar air tubuh induknya. 
 4). Tempat perkembangbiakan dan sumber makanan bagi embrio
      Embrio hewan hasil pembuahan, berkembang ditempat khusus. Berdasarkan tempat perkembangan dan sumber makanan bagi embrio ada 3 cara yang dilakukan hewan, yaitu, Ovipar (bertelur),Vivipar (melahirkan), dan Ovovivipar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar